Puteri gading adalah cabang atau sub
divisi dari olah raga bela diri Thifan Po Khan aliran Tsufuk. Tampaknya
saat ini seorang wanita pun perlu mempelajari ilmu bela diri, bukan
hanya untuk melindungi diri saja tapi juga untuk kesehatan. Dengan
mempelajari ilmu bela diri secara tidak langsung kita melatih saraf -
saraf motorik agar mempunyai gerak refleks dengan cepat. Syarat utama
agar kita mendapat gerak refleks yang cepat adalah latihan secara
rutin. Selain itu latihan secara rutin dapat memperlancar peredaran
darah dan membuat jantung sehat.
Namun biasanya mendengar kata
bela diri para kaum hawa membayangkan sosok akhwat yang maskulin. Tapi
tidak dengan puteri gading. Karena bela diri ini disesuaikan dengan
fitrah akhwat agar tidak terbawa ke arah maskulin. Misalnya saja dari
segi jurus, untuk banetin (murid puteri gading thifan) jurusnya akan
berbeda dengan jurus tamid (murid ikhwan thifan po khan tsufuk). Hal
ini dikarenakan ada perbedaan struktur maupun psikologis antara pria dan
wanita. Untuk tifan terdiri dari 36 jurus Tsen key (tingkatan), tiap
tsen key terdiri dari 6 jurus tiap satu tingkatnya. Kemudian 7 Bab
teknik asahan tangan dan kaki setelah itu dilanjutkan dengan teknik
senjata yang terdiri dari Teknik senjata Liqud (samurai), Teknik senjata
Toya, Teknik senjata Pedang Satu, Teknik senjata Pedang Dua, dan Teknik
senjata Golok.Untuk menguasi semua materi diperlukan waktu yang cukup
lama.
Sedangkan untuk puteri gading
mempunyai dua tingkat, yaitu PG 1 - 2 PG 1 terdiri dari jurus 1 - 12
yang merupakan teknik dasar pukulan, tangkisan, tendangan kemudian PG 2
terdiri dari jurus 13 - 25 yang merupakan variasi gerakan (lebih
kompleks dari PG 1),selanjutnya tamid akan belajar senjata mulai dari tongkat pisau hingga pedang.
Dari materi pelatihan saja sudah
terlihat perbedaan dari jurus thifan dan puteri gading. Untuk puteri
gading tidak terlalu berat karena disesuaikan dengan struktur tubuh
maupun sisi psikologisnya